Puisi Air Mata Bunda
Dengan sedikit terkoyak hati ini meronta
Saat bunda bercerita tentang semua masa lalu
Terlalu sakit, terlalu pedih, adakah pnyejuk jiwaku?
Adakah penentram hatiku?
Dengan tetesan air mata, bunda menenangkanku agar tegar
Tak kuasa aku melihat air mata bunda, lalu kubilang itu hanyalah masa lalu dan aku bisa tegar.
Kutahan air mataku dan bergegas kulangkahkan kakiku meninggalkan bunda yang masih terisak
Aku menuju kamar, kuluapkn kesedhanku, kehancuran hatiku, oh Tuhan kenapa dunia ini terlalu kejam seperti ini
yang kukira ayah yang bersamaku itu adalah ayah kandungku
Tapi ternyata, aku bukan anaknya dan tak ada satu orangpun tau siapa ayahku
Hati ini pilu, kejujuran yang menyakitkan
Seakan aku tidak bisa menerima kenyataan yang seperti ini.
Demikian Puisi Air Mata Bunda semoga bermanfaat buat teman-teman semua, Bisa kamu baca juga Puisi Hormatilah Ayah Dan Ibumu.